03 Oktober 2024
"MUSYAWARAH DESA SUMBERDODOL 2024: SINERGI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TANGANI MASALAH KESEHATAN"
Pada tanggal 03 Oktober 2024, Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, menggelar Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang berfokus pada masalah kesehatan masyarakat setempat. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Kepala Desa Sumberdodol, Kepala UPTD Puskesmas Panekan, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta ibu-ibu kader kesehatan desa. Pertemuan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Desa Sumberdodol untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendesak, merencanakan tindakan solutif, dan berkolaborasi dengan instansi terkait untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Salah satu topik utama yang dibahas adalah beberapa temuan penting yang terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat desa yang masih memerlukan perhatian serius.
Beberapa masalah utama yang terungkap dalam musyawarah ini antara lain: rendahnya pembentukan Posyandu Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan (ILP) di desa, dengan hanya satu pos baru yang terbentuk. Selain itu, ditemukan bahwa sekitar 40% ibu-ibu yang memiliki balita belum memahami pentingnya pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Masalah kesehatan lainnya yang diangkat adalah keterlibatan anggota keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pencegahan penyakit, di mana hanya 48% yang berperan aktif sebagai juru pemantau jentik (jumantik). Lebih lanjut, masih ada sejumlah keluarga yang belum menggunakan bubuk abate untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui nyamuk. Selain itu, kesertaan masyarakat dalam pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks masih rendah, yaitu hanya sekitar 22,5%. Tak hanya itu, angka keikutsertaan masyarakat dalam program BPJS Kesehatan juga hanya mencapai 63%, yang dinilai masih perlu ditingkatkan.
Berdasarkan temuan-temuan ini, beberapa rencana tindak lanjut yang diusulkan termasuk pembentukan empat posyandu ILP baru di desa untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, direncanakan untuk membentuk kelas edukasi terkait pemberian ASI eksklusif dan MPASI bagi ibu-ibu yang memiliki balita berusia 0-6 bulan, dengan melibatkan narasumber ahli gizi. Musyawarah ini juga menyoroti perlunya meningkatkan peran keluarga dalam program jumantik, dengan membentuk kader jumantik di tingkat Rukun Warga (RW) serta mengadakan lebih banyak bubuk abate untuk dibagikan ke rumah-rumah warga. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan dini dan memperluas jangkauan BPJS akan terus dilakukan melalui edukasi dan kampanye kesehatan yang lebih intensif. Dengan melibatkan berbagai pihak dalam diskusi ini, diharapkan solusi yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan efektif sehingga masalah kesehatan di Desa Sumberdodol dapat ditangani dengan baik. Kolaborasi antara pemerintah desa, Puskesmas Panekan, dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.